Senin, 26 Oktober 2015

Sterilisasi dan Metode Sterilisasi

Sterilisasi dan Metode Sterilisasi

Ilmu Farmasi : Artikel ini akan membahas mengenai sterilisasi dan metode sterilisasi atau macam macam sterilisasi, jenis jenis sterilisasi (seterilisasi panas lembab, sterilisasi panas kering, sterilisasi ultraviolet/EM, sterilisasi gas, filterisasi dan sterilisasi pengion/sinar gamma)

Steril adalah kondisi sediaan yang terbebas dari partikel asing non self, tidak terdapat/tercemar mikroorganisme serta memenuhi persyaratan yang menyatakan sediaan tersebut steril. Sterilisasi adalah
tahapan atau proses yang bertujuan sediaan tersebut menjadi steril.
Secara umum metode pembuatan sediaan steril dibagi menjadi 2 : metode sterilisasi akhir dan metode aseptis. Pemilihan metode disesuaikan dengan stabilitas zat aktif, formula dan metode sterilisasi yang digunakan.
1. Metode sterilisasi akhir
Metode sterilisasi akhir merupakan proses sterilisasi yang dilakukan setelah sediaan selesai dikemas, untuk selanjutnya dilakukan sterilisasi, jenis metode sterilisasi yang sering digunakan adalah metode sterilisasi panas lembab menggunakan autoklaf, namun sterilisasi akhir dapat dilakukan dengan berbagai metode (panas kering, filterisasi, EM, pengion, gas, dsb), pertimbangan untuk memilih metode sterilisasi yang sesuai adalah dengan mempertimbangkan kestabilan bahan dan zat yang terhadap panas atau kelembaban (Stabilitas, Kompatibilitas dan Efektifitas serta Efisiensi).
2. Cara aseptik
Cara aseptik bukan termasuk metode sterilisasi. Cara aseptik hanya bisa dilakukan khusus untuk zat aktif yang tidak tahan/rusak terhadap suhu tinggi, antibiotik dan beberapa hormon merupakan contoh sediaan dengan perlakuan metode aseptis.
Cara aseptis pada prinsipnya adalah cara kerja untuk memperoleh sediaan steril dengan cara mencegh kontaminasi jasad renik/partikel asing kedalam sediaan. Proses cara aseptisnya adalah melakukan sterilisasi pada semua bahan sediaan (pada awal sebelum pembuatan sediaan) sesuai dengan sifat dari bahan yang digunakan. kemudian dilanjutkan pada proses pembuatan dan pengemasan dalam ruang steril atau didalam laminar air flow untuk mencegah kontaminasi. Pada proses aseptis masih terdapat celah terjadinya kontaminasi, sehingga apabila metode sterilisasi akhir bisa dilakukan maka metode aseptis tidak perlu dilakukan.

Macam Macam Metode Sterilisasi
a. Sterilisasi Panas/thermal
sterilisasi panas merupakan sterilisasi yang dianggap paling efektif, tetapi kelemahannya tidak bisa diaplikasikan pada zat aktif yang tidak tahan panas/rusak karna panas, sterilisasi panas dibagi menjadi 2 :
  • Sterilisasi Panas Lembab : Sterilisasi panas lembab adalah sterilisasi dengan menggunakan uap panas dibawah tekanan berlangsung didalam autoklaf, umumnya dilakukan dalam uap jenuh dalam waktu 30 menit dengan suhu 115 C - 116 C, lama dan suhu tergantung bahan yang disterilisasi, untuk mengetahuinya lihat farmakope indonesia
  • Sterilisasi Panas Kering : metode sterilisasi dengan menggunakan oven pada suhu160-170 C selama 1-2 jam. umumnya sterilisasi panas dilakukan pada jenis minyak, serbuk yang tidak stabil terhadap uap air, dan alat-alat gelas ukur yang tidak digunakan untuk pengukuran (Bukan alat ukur)
b. Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi radiasi dibagi menjadi 2 :
  • Radiasi elektromagnetik (EM) adalah sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet (UV). sinar UV ini memotong DNA mikroorganisme sehingga ekspresi DNA tidak terjadi. keterbatasannya sterilisasi cara ini hanya bisa bekerja pada permukaan, tidak bisa menembuh bahan padat.
  • Radiasi pengion adalah metode sterilisasi yang menggunakan sinar gamma untuk merusak DNA mikroorganisme, kelebihannya bisa menembus zat padat
c. Sterilisasi Gas
Sterilisasi menggunakan gas etilen oksida, kelemahannya zat ini mudah terbakar, bersifat mutagenik dan toksik, sehingga dikhawatirkan terdapat residu setelah sterilisasi. Pilihan sterilisasi cara gas biasanya pilihan akhir bila zat tidak tahan panas ataupun uap air.

d. Sterilisasi Filtrasi
Sterilisasi yang menggunakan alat khusus yang menggunakan penyaring/filter matriks pori pori tertentu. menggunakan pori pori 10 nm untuk virus dan 0,22 nm untuk bakteri.

Sumber : Farmasi Unisba

Jamu, OHT, Fitofarmaka

Perbedaan Jamu OHT dan Fitofarmaka

Perbedaan jamu OHT dan fitofarmaka secara singkat antara lain :
  • Jamu --> Obat tradisional terbukti berkhasiat dan aman berdasarkan bukti empiris turun temurun.
  • OHT --> Obat Tradisional terbukti berkhasiat melalui uji pra-klinis dan teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar dan diproduksi secara higienis.
  • Fitofarmaka --> Obat tradisional terbuksi berkhasiat melalui uji pra-klinis dan uji klinis, teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar, dan diproduksi secara higienis dan bermutu.


    Penggolongan Obat Tradisional

    Artikel ini tentang Penggolongan Obat Tradisional dan Perbedaan Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka.
    Obat tradisional dibagi 3: Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka. Dulu pada awalnya Penggolongan hanya berdasarkan klasifikasi obat kimia, namun setelah berkembangnya obat bahan alam, muncul istilah obat tradisional, awal mulanya dibagi menjadi 2, yaitu obat tradisional (jamu) dan fitofarmaka, seiring perkembangan teknologi pembuatan obat bisa dalam berbagai bentuk, berasal dari ekstrak dengan pengujian dan standar tertentu, maka dibagilah obat tradisional menjadi 3, yaitu :

    1. Jamu
    Jamu adalah obat tradisional yang berdasarkan dari pengalaman empiris secara turun temurun, yang telah
    dibuktikan keamanan dan khasiatnya dari generasi ke generasi. bentuk obat umumnya disediakan dalam berbagai bentuk serbuk, minuman, pil, cairan dari berbagai tanaman.
    Jamu umumnya terdiri dari 5-10 macam tumbuhan bahkan lebih, bentuk jamu tidak perlu pembuktian ilmiah maupun klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris saja.
    Contoh : jamu buyung upik, jamu nyonya menier

    2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
    Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang telah teruji berkhasiat secara pra-klinis (terhadap hewan percobaan), lolos uji toksisitas akut maupun kronis, terdiri dari bahan yang terstandar (Seperti ekstrak yang memenuhi parameter mutu), serta dibuat dengan cara higienis.
    Contoh : Tolak angin
    3. Fitofarmaka
    Fitofarmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya melalui uji pra-klinis (pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia), serta terbukti aman melalui uji toksisitas, bahan baku terstandar, serta diproduksi secara higienis, bermutu, sesuai dengan standar yang ditetapkan.
    Contoh : Cursil
    Perbedaan Jamu OHT dan Fitofarmaka :

    • Jamu --> Obat tradisional terbukti berkhasiat dan aman berdasarkan bukti empiris turun temurun.
    • OHT --> Obat Tradisional terbukti berkhasiat melalui uji pra-klinis dan teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar dan diproduksi secara higienis.
    • Fitofarmaka --> Obat tradisional terbuksi berkhasiat melalui uji pra-klinis dan uji klinis, teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar, dan diproduksi secara higienis dan bermutu.

Pengobatan TBC

Tuberkulosis (TBC)

Penggobatan Tuberkulosis (TBC), Terapi Tuberkulosis (TBC), Obat Tuberkulosis (TBC)



Kategori penyakit Tuberkulosis
  • kategori 1 : pasien baru TB paru BTA positif, pasien TN paru BTA negatif foto torak positif, dan pasien TB ekstra paru
  • kategori 2 : pasien kambuh, pasien gagal, dan pasien dengan pengobatan terputus

Pengobatan Tuberkulosis
  • Kategori 1 diobati dengan INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol selama 2 bulan (fase intensif) setiap hari dan selanjutnya 4 bulan (fase lanjutan) dengan INH dan rifampisin 3 kali dalam seminggu (2HRZE/4H3R3)
  • Kategori 2 diobati dengan INH, rifampisin, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin selama 2 bulan setiap hari dan selanjutnya INH, rifampisin, etambuto selama 5 bulan seminggu 3 kali (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)


    Tuberkulosis dan Terapinya

    Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang mampu menginfeksi secara laten maupun progresif. Secara umum 2 miliar orang terkena TB, dan sekitar 2-3 juta orang mininggal tiap tahunnya dan indonesia merupakan negara ke-3 dengan jumlah TB terbanyak didunia, setelah india dan cina.
    Umumnya M.tuberculosis menyebar dari orang ke orang melalui batuk dan bersin, semakin dekat kontak fisik dengan orang yang terkena TB maka semakin tinggi resiko untuk tertular. HIV Aids merupakan faktor resiko yang memperparah TB.

    a. Gejala tuberkulosis
    • Penurunan berat badan, lemas batuk berkepanjangan, demam
    • berkeringat pada malam hari
    • hemofisis frank
    b. Pemeriksaan fisik
    Suara khas perkusi dada, bunyi dada, dan peningkatan suara yang bergetar lebih sering diamati pada auskulasi

    c. Pemeriksaan laboratorium
    Peningkatan pada perhitungan sel darah merah dengan dominasi limfosit

    d. Radiografi dada
    Infiltrasi nodus pada daerah apikal di lobus bagian atas dan superior dari lobus bagian bawah
    - kavitasi menunjukkan kadar udara-air sebagai tanda perkembangan infeksi

    e. Kategori penyakit Tuberkulosis
    • kategori 1 : pasien baru TB paru BTA positif, pasien TN paru BTA negatif foto torak positif, dan pasien TB ekstra paru
    • kategori 2 : pasien kambuh, pasien gagal, dan pasien dengan pengobatan terputus
    f. Terapi tuberkulosis
    • Kategori 1 diobati dengan INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol selama 2 bulan (fase intensif) setiap hari dan selanjutnya 4 bulan (fase lanjutan) dengan INH dan rifampisin 3 kali dalam seminggu (2HRZE/4H3R3)
    • Kategori 2 diobati dengan INH, rifampisin, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin selama 2 bulan setiap hari dan selanjutnya INH, rifampisin, etambuto selama 5 bulan seminggu 3 kali (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)

      KLASIFIKASI TUBERKULOSIS (TB)

      Untuk info lengkap penyakit klik  :
      TUBERKULOSIS (TB)

      Well, Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita tuberkulosis memerlukan suatu definisi kasus yang memberikan batasan baku setiap klasifikasi dan tipe penderita. Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita penting dilakukan untuk menetapkan paduan OAT yang sesuai dan dilakukan sebelum pengobatan dimulai.
      Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan definisi-kasus, yaitu:Organ tubuh yang sakit: paru atau ekstra paru; Hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung: BTA positif atau BTA negatif; Riwayat pengobatan sebelumnya: baru atau sudah pernah diobati;  Tingkat keparahan penyakit: ringan atau berat.
      A.      Berdasarkan tempat/organ yang diserang oleh kuman, maka tuberkulosis dibedakan menjadi Tuberkulosis Paru, Tuberkulosis Ekstra Paru.
      1.      Tuberkulosis paru
      adalah tuberkulosis yang  menyerang jaringan parenchym paru, tidak termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi dalam:
      ·         Tuberkulosis Paru BTA Positif.
      Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif.  1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif.
      ·         Tuberkulosis Paru BTA Negatif
      Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif dan foto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif. TB Paru BTA Negatif Rontgen Positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto rontgen dada memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas (misalnya proses "far advanced" atau millier), dan/atau keadaan umum penderita buruk.
      2.     Tuberkulosis Ekstra Paru
      adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain. TB ekstra-paru dibagi berdasarkan pada tingkat
      keparahan penyakitnya, yaitu:
      1)   TB Ekstra Paru Ringan
      Misalnya: TB kelenjar limphe, pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali tulang belakang), sendi, dan kelenjar adrenal.
      2)   TB Ekstra-Paru Berat
      Misalnya: meningitis, millier, perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudativa duplex, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kencing dan alat kelamin.

      B.   Sedangkan berdasarkan riwayat pengobatan penderita, dapat digolongkan atas tipe; kasus baru, kambuh, pindahan, lalai, gagal dan kronis.
      1.      Kasus Baru
      adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian). 
      2.     Kambuh (Relaps)
      adalah penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.
      3.     Pindahan (Transfer In)
      adalah penderita yang sedang mendapat pengobatan di suatu kabupaten lain dan kemudian pindah berobat ke kabupaten ini. Penderita pindahan tersebut harus membawa surat rujukan / pindah (Form TB. 09).
      4.     Lalai (Pengobatan setelah default/drop-out)
      adalah penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2 bulan atau lebih, kemudian datang kembali berobat. Umumnya penderita tersebut kembali dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.
      5.     Gagal 
      adalah penderita  BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke 5 (satu bulan  sebelum akhir pengobatan) atau lebih; atau penderita dengan hasil BTA negatif Rontgen positif menjadi BTA positif pada akhir bulan ke 2 pengobatan.
      6.     Kronis
      adalah penderita dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulang kategori 2.

      Sumber: Depkes RI (2005)

Terapi Hipertensi

Terapi Hipertensi

Terapi Hipertensi Dengan Obat Golongan Diuretik, ACE Inhibitor,
Calcium Channel Blocker, dan Beta Blocker.

1 Obat Golongan ACE Inhibitor
Angiotensin Converting Agent (ACE) Inhibitor adalah golongan obat yang berfungsi menghambat pembentukan Angiotensin II dari angiotensin I, dimana angiotensin II dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah,  dengan dihambatnya pembentukan angiotensin II maka akan terjadi penurunan tekanan darah dengan jalan melebarkan pembuluh darah serta turunnya jumlah garam dan air yang terabsorbsi kembali melalui ginjal.
Penggunaan ACE Inhibitor
Penggunaan obat ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis, anda harus beristirahat/berbaring beberapa saat, letakkan posisi kaki lebih tinggi dari badan. Sebaiknya tablet pertama diberikan sebelum tidur, jika pusing, sakit kepala hindari mengemudikan kendaraan dan menjalankan mesin, jangan menghentikan obat secara tiba tiba, harus dengan petunjuk dokter.
Efek samping ACE Inhibitor
Dapat menyebabkan batuk kering, pusing, kepala ringan, letih lesu akibat penurunan tekanan darah secara drastis, efek samping ini tidak selalu terjadi pada tiap orang karna ada perbedaan respon oleh tiap individu terhadap obat. Saat pemeriksaan ke dokter, beritahu jika anda mengalami sakit tenggorokan, batuk, atau sedang hamil maupun berencana untuk hamil.

Nama Sediaan obat golongan ACE Inhibitor :
Kaptopril/Captopril (Capoten, Dexacap, Tensicap, Acendril, Praten, Scantensin), Benazepril (Cibacen), Delapril (Cupressin), Enalapril Maleat (Tenace, Renivace), Fosinopril (Acenor-M), Lisinopril (Zestril, Interpril, Tensinop), Perindopril (Prexum), Kuinapril (Accupril), Ramipril (Triatec), Silazapril (Inhibace).

2. Obat Golongan Beta Blocker
Beta blocker adalah golongan obat yang dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi denyut jantung dan  tekanan pada saat jantung memompa darah  (mengurangi beban/kerja jantung), obat golongan beta blocker juga digunakan untuk mengobati angina dan migrain.
Penggunaan Beta Blocker
Umumnya penggunaan obat diminum 1-2x sehari, ada juga beberapa obat yang digunakan 3-4x perhari, penggunaan pertama obat ini biasanya dengan dosis awal yang lebih kecil, ditingkatkan secara bertahap hingga dosis yang diperlukan, jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba, pastikan anda mempunyai persediaan obat yang cukup terutama jika dalam  bepergian. Pemberian obat golongan beta blocker sebaiknya dihindari pada orang yang menderita diabetes dan asma karna dapat memperparah keadaan penyakit. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan golongan beta blocker, konsultasikan dengan apoteker anda.
Efek Samping Beta Blocker
Efek samping pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik, namun tetap harus mewaspadai efek samping seperti, dingin pada jari tangan dan kaki, pusing, lambatnya denyut jantung, mimpi buruk, dan cepat lelah jika melakukan aktivitas fisik. Laporkan pada dokter/apoteker jika anda mengalami efek samping yang berat atau mengganggu.
Nama Sediaan Obat Golongan Beta Blocker
Propanolol (Inderal, Propadex), Asebutolol (Sectral), Atenolol (Tenormin, Internolol), Betaksolol (Kerlone), Bisoprolol fumarat (Concor), Karvedilol (Mikelan) Labetalol HCl (Trandate), metoprolol tartrat (Seloken, Durules, Ateksi, Lopresor), Nadolol (Farmagard), Oksprenolol HCl (Trasitensin), Pindolol (Visken), Sotalol HCl (Sotacor).

3. Obat Golongan Calcium Channel Blocker (Penyekat Saluran Kalsium)
Obat golongan penyekat kalsium adalah obat yang dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi masuknya ion kalsium melalui saluran kalsium/lambat masuk kedalam sel otot polos, otot jantung dan saraf, sehingga menyebabkan relaksasi. Verapamil dan Diltiazem lebih aktif bekerja pada otot, sedangkan yang lain seperti nifedipin, amlodipin, isradipin lebih aktif dipembuluh darah.
Penggunaan Calcium Channel Blocker
Penggunaan obat sebaiknya dengan dosis awal yang lebih rendah, secara bertahap ditingkatkan hingga mencapai dosis diinginkan, jangan menghentikan obat secara mendadak, kecuali jika ada efek samping yang mengangganggu atau berat.
Efek Samping obat Calcium Channel Blocker.
Konstipasi, pusing, mual, pembengkakan pada pergelangan kaki dan rasa panas, laporkan pada saat pemeriksaan dokter, jika anda sedang atau berencana untuk hamil, memiliki penyakit gagal jantung setelah menggunakan obat Diltiazem, Verapamil.
Nama Sediaan Obat Golongan Calcium Channel Blocker :

Amlodipin Besilat ( Norvask, Tensivask), Deltiazem HCl (Herbesser, -SR, Cardyne), Felodipin (Plendil ER), Nikardipin HCl ( Loxen), Nipedipin (Adalat, -Retard, -Oros, Farmarat, Carvas), Nimodipin (Nimotop).

Latihan Membaca Resep

Latihan Membaca Resep X

Latihan Membaca Resep X

Resep 21



Latihan Membaca Resep IX

Latihan Membaca Resep IX

Resep 19

Latihan Membaca Resep VIII

Latihan Membaca Resep VIII

Resep 17

Latihan Membaca Resep VII

Latihan Membaca Resep VII

Resep 15


Latihan Membaca Resep VI

Latihan Membaca Resep VI

Resep 13

Latihan Membaca Resep V

Latihan Membaca Resep V

Resep 11

Latihan Membaca Resep IV

Latihan Membaca Resep IV

Resep 9

Latihan Membaca Resep III

Latihan Membaca resep III

Resep 7



Resep 8




Latihan Membaca Resep II

Latihan Membaca Resep II berisi resep 4, resep 5 dan resep 6, 
Yuuk latihan lg :
Resep 4


Latihan Membaca Resep I

Latihan Membaca Resep (Bagian I), Latihan membaca resep obat

Hayoo teman teman, coba tebak apa nama obat dalam 3 lembar resep dibawah :
Resep 1



Ada lagi nih, apa hayo :

Resep 2



Resep 3

Sejarah Farmasi

Sejarah Ilmu Farmasi (Lengkap)

Arikel ini Membahas tentang Sejarah Farmasi, The History Of Pharmacy, Sejarah Ilmu Farmasi, sejarah dan perkembangan ilmu farmasi. oke sobat IF, ini merupakan penggalan dari artikel ilmu farmasi, biar lebih khusus jadi saya buat entry khusus sejarah farmasi, sebelumnya saya juga pernah mempost artikel tentang :
1. Ilmu Farmasi
2. Cabang Ilmu Farmasi
3. Sejarah Ilmu Farmasi I
4. Sejarah Ilmu Farmasi II
5. Blog Ilmu Farmasi.
Untuk kali ini artikel sejarah farmasinya lebih lengkap dari yang sebelumnya, oke, langsung saja.
1. Zaman Permulaan
Suatu zaman yang sangat awal, belasan maupun puluhan abad sebelum masehi. Alam lebih dahulu tercipta dari manusia, alam menyediakan berbagai sumber hayati, hewani serta mineral mineral serta zat kimiawi lainnya yang pada akhirnya akan dimanfaatkan oleh manusia. pada masa
zaman prasejarah (awal mula kehidupan) manusia dan penyakit adalah 2 hal yg berkait, dulu untuk mengobati   penyaki mereka menggunakan insting dalam mengobati penyakit misal luka manusia membubuhkan daun-daun segar diatas luka, atau menutupinya dengan lumpur, mereka melakukan pencarian obat secara acak, dan ini merupakan awal mula pngetahuan dan ilmu farmasi.
Selanjutnya penemuan arkeologi mengenai tulisan-tulisan mengenai farmasi yang terkenal adalah penemuan catatan-catatan yang disebut 'Papyrus Ebers', papyrus ebers ini merupakan suatu kertas yang berisi tulisan yang panjangnya 60 kaki (kurang lebih 20 meter) dan lebarnya 1 kaki (sekitar sepertiga meter) berisi lebih dari 800 formula atau resep, disamping itu disebutkan juga 700 obat-obatan yang berbeda antara lain obat yang berasal dari tumbuh tumbuhan seperti akasis,biji jarak (castrol), anisi dll serta mineral seperti besi oksida, natrium bikarbonat, natrium klorida dan sulfur. 
Dokumen ini ditemukan george ebers, seorang ahli sejarah mesir berkebangsaan jerman. sekarang dokumen ini disimpan di universitas of leipzig, Jerman.
2. Awal masehi
Sejarah farmasi dan kedokteran juga dipengaruhi tokoh tokoh seperti hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130 M)
Hippocrates (450-370 SM) merupakan seorang dokter yunani yang dihargai karna memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah, ia membuat sistematika dalam pengobatan, serta menyusun uraian tentang beratus-ratus jenis obat-obatan, ia juga dinobatkan sebagai bapak dari ilmu kedokteran.
Dioscorides (abad ke-1 M), seorang dokter yunani yang merupakan seorang ahli botani, yang merupakan orang pertama yang menggunakan ilmu-tumbuh tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, hasil karyanya berupa De Materia Medika. selanjutnya mengembangkan ilmu farmakognosi. obat obatan yang dibuat dioscoridaes antara lain napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon..
Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa yunani berkewarganegaraan romawi, yang menciptakan suatu sistim pengobatan, fisiologi, patologi yang merumuskan kaidah yang banyak diikuti selama 1500 tahun, dia merupakan pengarang buku terbanyak dizamannya, ia telah meraih penghargaan untuk 500 bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi serta 250 buku lainnya tentang falsafal, hukum, maupun tata bahasa. hasil karyanya dibidang farmasi uraian mengenai banyak obat, cara pencampuran dsb, sekarang lazim disebut farmasi 'galenik'.

3. Abad kegemilangan Farmasi di peradaban Arab-Islam
Setelah abad pertama masehi terlewati, perlahan-lahan kemajuan dibidang pengetahuan termasuk farmasi di barat mengalami kemunduran, dikenal dengan abad kegelapan (Dark Age).
Kebangkitan di dunia farmasi selanjutnya diilhami dengan turunnya Al-Qur'an seiiring dengan kemajuan bangsa arab yang merupakan pusat peradaban dunia termaju saat itu, dimana ilmuan ilmuan islam berpatokan pada Al-Qur'an dan Metode pengobatan nabawi (Nabi), disamping penelitian dan pengembangan lainnya.
Mulai Abad ke-9 terus berkembang hingga abad ke-13 melalui berbagai karya asli dan terjemahan, dunia arab telah menjembatani ilmu yang menghubungkan yunani dengan dunia farmasi modern saat sekarang ini. Puncak sumbangan dunia Arab-islam dalam perkembangan farmasi dapat dikatakan  ketika adanya suatu panduan praktek kefarmasian pada tahun 1260 yang disusun oleh seorang ahli kefarmasian berpengalaman dari mesir (Abu'l-Muna Al-Kohen al-Attar), dalam panduan praktek kefarmasian tersebut attar menuliskan pengalaman hidupnya serta ilmu dalam seni apotek atau seni dalam meracik obat, yang sebagiab besar juga menguraikan etika farmasis sebagai profesi kesehatan. Ilmuan Farmasi yang terkenal pada zaman ini antara lain :Yuhanna bin Masawayah (777-875), Abu Hasan Ali Bin Sahl Rabban Al-tabari (808), Sabur bin Sahl, Zayd Hunayn bin Ishaq al ibadi (809-873), dan lain lainnya.
Pembahasan mengenai abad kegemilangan farmasi didunia Arab akan dibahas pada artikel selanjutnya.

4. Menjelang Abad pertengahan dan Abad ke 20
Seiring meningkatnya jenis obat-obatan, rumitnya ilmu mengenai obat dan penanganan serta penggunaannya, yang dulunya pekerjaan ini masih dipelajari dan dikerjakan dalam kedokteran. Pada tahun 1240 raja  jerman frederick II secara resmi memisahkan ilmu farmasi dari kedokteran, sehingga sekarang dikenal ilmu farmasi dan ilmu kedokteran.
Tokoh selanjutnya yang berpengaruh adalah Philippus Aureolus Theopharastus Bombastus von hoheaheim, panjang dan ribet namanya hahaha, ia juga dikenal dengan nama paracelcus (1493-1542 M) seorang dokter dan ahli kimia, yang merubah paradigma ilmu farmasi yang mulanya berdasarkan ilmu tumbuhan menjadi profesi yang berkaitan erat dengan ilmu kimia, paracelcus juga berhasil menyiapkan obat kimiawi yang dipakai sebagai obat internal untuk melawan penyakit tertentu.
Menjelang abad ke-20 Penelitian farmasi awal mulai banyak dilakukan :
Karl Wilhelm (1742-1786) seorang ahli farmasi swiss berhasil menemukan zat kimia seperti asam laktat, asam sitrat, asam oksalat, asam tartrat dan asam arsenat.
Scheele juga berhasil mengidentifikasi gliserin, menemukan cara baru membuat calomel, dan asam benzoat serta menemukan oksigen.
Friedrick seturner merupakan ahli farmasi jerman (1783-1841) berhasil mengisolasi morpin dari opium, pada tahun 1805, seturner juga menganjurkan suatu seri isolasi dari tumbuhan lainnya juga.
Joseph Caventou (1795-1877) dan joseph pelletier (1788-1842) menggabungkan keahlian mereka dalam mengisolasi kina dan sinkonin dari sinkona.
Joseph pelletier (1788-1842) dan pirre robiquet (1780-1840) mengisolasi kafein dan robiquet sendiri memisahkan kodeina dari opium. secara metode satu persatu zat kimia diisolasi dari tanaman, serta diidentifikasi sebagai zat yang bertanggung jawab terhadap aktifitas medis tanamannnya. dieropa abad ke18 dan 19 M mereka berdua sangat dihargai karna kemampuannya. mereka juga menerapkan kemampuan ilmu farmasi pada pembuatan produk-produk obat yang mempunyai standar kemurnian, keseragaman, dan khasiat yang tinggi daripada yang sebelumnya dikenal. ekstraksi dan isolasi ini merupakan keberhasilan yang sangat besar dibidang sediaan yang dipekatkan, sehingga saat itu banyak ahli farmasi yang membuat sediaan obat dari tanaman meski dalam skala yang kecil.
Pada awal abad ke-19 obat diamerika umumnya diimpor dari eropa, walaupun banyak obat asli amerika yang berasal dari suku indian yang diambil oleh pendatang.
Seiring terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat, muncul 3 perusahaan farmasi pertama diketahui telah berdiri sebelum tahun 1826 dan 22 perusahaan muncul setengah abad kemudian. pada tahun 1821 sekolah farmasi pertama didirikan di philadelphia.

Ilmu Farmasi

Ilmu farmasi berasal dari ilmu dan farmasi, ilmu adalah serangkaian pengetahuan berdasarkan teori yang diakui dalam kelompok ilmu tersebut dan memenuhi persyaratan objektif, methodis, sistematis dan universal, sedangkan farmasi berasal dari bahasa yunani 'pharmacon' yang arti katanya obat/guna-guna yang ditujukan untuk hal yang baik atau buruk. secara defenisi ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk obat dari berbagai aspek.
Ilmu farmasi memiliki banyak cabang ilmu antara lain farmasetika, teknologi farmasi, farmakologi, farmakologi klinik, farmakognosi, biofarmasi, farmakinetika, farmakodinamika, farmakoterapi, toksikologi, farmakoekonomi, farmasi fisika, kimia farmasi, biologi farmasi. dan ditunjang ilmu-ilmu lainnya.
Baca Juga Artikel :
1. Ilmu Farmasi (Halaman yang saat ini dibuka)
2. Cabang Ilmu Farmasi
3. Sejarah Ilmu Farmasi I (Halaman yang saat ini dibuka)
4. Sejarah Ilmu Farmasi II
5. Blog Ilmu Farmasi

Baiklah sobat IF, mari kita telusuri sejarah dan perkembangan ilmu farmasi :
1. Zaman Permulaan
Suatu zaman yang sangat awal, belasan maupun puluhan abad sebelum masehi. Alam lebih dahulu tercipta dari manusia, alam menyediakan berbagai sumber hayati, hewani serta mineral mineral serta zat kimiawi lainnya yang pada akhirnya akan dimanfaatkan oleh manusia. pada masa 

zaman prasejarah (awal mula kehidupan) manusia dan penyakit adalah 2 hal yg berkait, dulu untuk mengobati   penyaki mereka menggunakan insting dalam mengobati penyakit misal luka manusia membubuhkan daun-daun segar diatas luka, atau menutupinya dengan lumpur, mereka melakukan pencarian obat secara acak, dan ini merupakan awal mula pngetahuan dan ilmu farmasi.

Selanjutnya penemuan arkeologi mengenai tulisan-tulisan mengenai farmasi yang terkenal adalah penemuan catatan-catatan yang disebut 'Papyrus Ebers', papyrus ebers ini merupakan suatu kertas yang berisi tulisan yang panjangnya 60 kaki (kurang lebih 20 meter) dan lebarnya 1 kaki (sekitar sepertiga meter) berisi lebih dari 800 formula atau resep, disamping itu disebutkan juga 700 obat-obatan yang berbeda antara lain obat yang berasal dari tumbuh tumbuhan seperti akasis,biji jarak (castrol), anisi dll serta mineral seperti besi oksida, natrium bikarbonat, natrium klorida dan sulfur. 
Dokumen ini ditemukan george ebers, seorang ahli sejarah mesir berkebangsaan jerman. sekarang dokumen ini disimpan di universitas of leipzig, Jerman.
2. Awal masehi
Sejarah farmasi dan kedokteran juga dipengaruhi tokoh tokoh seperti hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130 M)
Hippocrates (450-370 SM) merupakan seorang dokter yunani yang dihargai karna memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah, ia membuat sistematika dalam pengobatan, serta menyusun uraian tentang beratus-ratus jenis obat-obatan, ia juga dinobatkan sebagai bapak dari ilmu kedokteran.

Dioscorides (abad ke-1 M), seorang dokter yunani yang merupakan seorang ahli botani, yang merupakan orang pertama yang menggunakan ilmu-tumbuh tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, hasil karyanya berupa De Materia Medika. selanjutnya mengembangkan ilmu farmakognosi. obat obatan yang dibuat dioscoridaes antara lain napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon..
Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa yunani berkewarganegaraan romawi, yang menciptakan suatu sistim pengobatan, fisiologi, patologi yang merumuskan kaidah yang banyak diikuti selama 1500 tahun, dia merupakan pengarang buku terbanyak dizamannya, ia telah meraih penghargaan untuk 500 bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi serta 250 buku lainnya tentang falsafal, hukum, maupun tata bahasa. hasil karyanya dibidang farmasi uraian mengenai banyak obat, cara pencampuran dsb, sekarang lazim disebut farmasi 'galenik'.
3. Abad kegemilangan Farmasi di peradaban Arab-IslamSetelah abad pertama masehi terlewati, perlahan-lahan kemajuan dibidang pengetahuan termasuk farmasi di barat mengalami kemunduran, dikenal dengan abad kegelapan (Dark Age).Kebangkitan di dunia farmasi selanjutnya diilhami dengan turunnya Al-Qur'an seiiring dengan kemajuan bangsa arab yang merupakan pusat peradaban dunia termaju saat itu, dimana ilmuan ilmuan islam berpatokan pada Al-Qur'an dan Metode pengobatan nabawi (Nabi), disamping penelitian dan pengembangan lainnya.Mulai Abad ke-9 terus berkembang hingga abad ke-13 melalui berbagai karya asli dan terjemahan, dunia arab telah menjembatani ilmu yang menghubungkan yunani dengan dunia farmasi modern saat sekarang ini. Puncak sumbangan dunia Arab-islam dalam perkembangan farmasi dapat dikatakan  ketika adanya suatu panduan praktek kefarmasian pada tahun 1260 yang disusun oleh seorang ahli kefarmasian berpengalaman dari mesir (Abu'l-Muna Al-Kohen al-Attar), dalam panduan praktek kefarmasian tersebut attar menuliskan pengalaman hidupnya serta ilmu dalam seni apotek atau seni dalam meracik obat, yang sebagiab besar juga menguraikan etika farmasis sebagai profesi kesehatan. Ilmuan Farmasi yang terkenal pada zaman ini antara lain :Yuhanna bin Masawayah (777-875), Abu Hasan Ali Bin Sahl Rabban Al-tabari (808), Sabur bin Sahl, Zayd Hunayn bin Ishaq al ibadi (809-873), dan lain lainnya.Pembahasan mengenai abad kegemilangan farmasi didunia Arab akan dibahas pada artikel selanjutnya.4. Menjelang Abad pertengahan dan Abad ke 20Seiring meningkatnya jenis obat-obatan, rumitnya ilmu mengenai obat dan penanganan serta penggunaannya, yang dulunya pekerjaan ini masih dipelajari dan dikerjakan dalam kedokteran. Pada tahun 1240 raja  jerman frederick II secara resmi memisahkan ilmu farmasi dari kedokteran, sehingga sekarang dikenal ilmu farmasi dan ilmu kedokteran.Tokoh selanjutnya yang berpengaruh adalah Philippus Aureolus Theopharastus Bombastus von hoheaheim, panjang dan ribet namanya hahaha, ia juga dikenal dengan nama paracelcus (1493-1542 M) seorang dokter dan ahli kimia, yang merubah paradigma ilmu farmasi yang mulanya berdasarkan ilmu tumbuhan menjadi profesi yang berkaitan erat dengan ilmu kimia, paracelcus juga berhasil menyiapkan obat kimiawi yang dipakai sebagai obat internal untuk melawan penyakit tertentu.Menjelang abad ke-20 Penelitian farmasi awal mulai banyak dilakukan :Karl Wilhelm (1742-1786) seorang ahli farmasi swiss berhasil menemukan zat kimia seperti asam laktat, asam sitrat, asam oksalat, asam tartrat dan asam arsenat.Scheele juga berhasil mengidentifikasi gliserin, menemukan cara baru membuat calomel, dan asam benzoat serta menemukan oksigen.Friedrick seturner merupakan ahli farmasi jerman (1783-1841) berhasil mengisolasi morpin dari opium, pada tahun 1805, seturner juga menganjurkan suatu seri isolasi dari tumbuhan lainnya juga.Joseph Caventou (1795-1877) dan joseph pelletier (1788-1842) menggabungkan keahlian mereka dalam mengisolasi kina dan sinkonin dari sinkona.Joseph pelletier (1788-1842) dan pirre robiquet (1780-1840) mengisolasi kafein dan robiquet sendiri memisahkan kodeina dari opium. secara metode satu persatu zat kimia diisolasi dari tanaman, serta diidentifikasi sebagai zat yang bertanggung jawab terhadap aktifitas medis tanamannnya. dieropa abad ke18 dan 19 M mereka berdua sangat dihargai karna kemampuannya. mereka juga menerapkan kemampuan ilmu farmasi pada pembuatan produk-produk obat yang mempunyai standar kemurnian, keseragaman, dan khasiat yang tinggi daripada yang sebelumnya dikenal. ekstraksi dan isolasi ini merupakan keberhasilan yang sangat besar dibidang sediaan yang dipekatkan, sehingga saat itu banyak ahli farmasi yang membuat sediaan obat dari tanaman meski dalam skala yang kecil.Pada awal abad ke-19 obat diamerika umumnya diimpor dari eropa, walaupun banyak obat asli amerika yang berasal dari suku indian yang diambil oleh pendatang.Seiring terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat, muncul 3 perusahaan farmasi pertama diketahui telah berdiri sebelum tahun 1826 dan 22 perusahaan muncul setengah abad kemudian. pada tahun 1821 sekolah farmasi pertama didirikan di philadelphia.

Cabang Ilmu Farmasi

Cabang Ilmu Farmasi, antara lain farmasetika, teknologi farmasi, farmakologi, farmakologi klinik, farmakognosi, biofarmasi, farmakinetika, farmakodinamika, farmakoterapi, toksikologi, farmakoekonomi, farmasi fisika, kimia farmasi, biologi farmasi. dan ditunjang ilmu-ilmu lainnya.
Baca Juga Artikel :
1. Ilmu Farmasi
2. Cabang Ilmu Farmasi (Halaman yang saat ini dibuka)
3. Sejarah Ilmu Farmasi I
4. Sejarah Ilmu Farmasi II
5. Blog Ilmu Farmasi 
Baiklah sobat, tanpa basa basi, check it out :
1. Farmasetika
Farmasetika adalah ilmu yang mempelajari seni dalam membuat/meracik obat 
sehingga dihasilkan suatu bentuk sediaan yang dapat diberikan dan digunakan oleh pasien, farmasetika mencakup ilmu dan teknologi pembuatan sediaan.
2. Teknologi Farmasi
Teknologi Farmasi adalah ilmu yang mempelajari teknik dan prosedur pembuatan obat skala industri farmasi, mencakup seluruh prinsip kerja, perawatan/pemeliharaan alat/sarana/fasilitas produksi sesuai dengan ketentuan cara pembuatan obat yang baik (CPOB)
3. Farmakologi
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh obat terhadap sistim fisiologi organisme
4. Farmakologi klinik
Farmakologi klinik adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari efek obat dan pengobatan terhadap manusia.
5. Farmakognosi
Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tanaman, mineral, dan hewan serta zat aktifnya yang memiliki kegunaan sebagai obat.
6. Biofarmasi
Biofarmasi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh formulasi terhadap efek terapetik obat.
7. Farmakokinetika
Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari perjalanan obat didalam tubuh, mulai dari absorpsi. distribusi, metabolisme dan eksresi. nasib obat didalam tubuh.
8. Farmakodinamika
Farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari aktivitas obat pada reseptor tubuh, mencakup cara/mekanisme kerja, pengaruh fisiologi serta terapeutik obat.
9. Farmakoterapi
Farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari penggunaan suatu obat dalam terapi/pengobatan suatu penyakit.
10. Toksikologi
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek toksik obat terhadap tubuh, toksikologi termasuk dalam kajian kelompok farmakodinamika.
11. Farmakoekonomi
Farmakoekonomi adalah ilmu yang mempelajari rasio efisiensi biaya secara ekonomi terhadap efektivitas suatu obat.
12. Farmasi Fisika
Farmasi Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, misalnya spektrometri massa, spektrofotometri, dan kromatografi.
13. Kimia Farmasi
Kimia Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) maupun anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaannya sebagai obat.
14. Biologi Farmasi
Biologi Farmasi adalah Ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar kehidupan organisme yang mempengaruhi kehidupan manusia Mempelajari morfologi, anatomi, dan taksonomi tumbuhan dan hewan yang berhubungan dengan dunia kefarmasian.